Translate

Friday 20 May 2016

Pemerkosaan dan Pembunuhan Eno Parinah dengan Cangkul yang Berada di Bagian Intimnya

Pemerkosaan dan pembunuhan terjadi kembali di Indonesia, belum selesai kasus Yuyun dan Bunga. Kali ini muncul kembali kasus Eno Parinah, wanita berusia 18 tahun yang diperkosa dan dibunuh secara sadis dengan menancapkan gagang cangkul ke bagian intim korban hingga menembus hati dan paru-parunya. Rahmat Arifin, Iman Hapriadi dan RA (15) adalah pelaku dalam pemerkosaan dan pembunuhan tragis ini. RA seorang siswa SMP berusia 15 tahun yang memiliki hubungan spesial dengan Eno, sakit hati lantaran Eno menolak untuk berhubungan intim saat nafsu birahi bocah ini tengah memuncak. Padahal Eno dan RA telah berciuman mesra dan bercumbu hingga tangan RA blusukan ke bagian intim Eno.
Source by: http://sulsel.pojoksatu.id

Namun, saat hendak berhubungan badan, Eno menutupi bagian intimnya dan menolak lantaran dirinya takut hamil. Diakui oleh Teddy Wahyudi kuasa hukum para tersangka, RA tidak seperti remaja usia 15 tahun pada umumnya, dia melihat adanya keganjilan pada sosok RA dan meminta psikolog untuk mendampingi tersangka selama pemeriksaan. Lantaran penolakan Eno, RA pun keluar dari kamar mes Eno dan menghabiskan waktu dengan merokok di luar, ketika di luar ia menemui Rahmat dan Iman yang menanyainya sedang apa disini, apakah ia kekasih Eno? Melihat RA dapat keluar masuk kamar Eno sesukanya, sontak Rahmat dan Iman beserta RA masuk kembali ke kamar Eno dan melakukan hal yang mengejikan tersebut.
Source by: www.jatengtime.com

Ketiga tersangka memperkosa Eno pada Kamis malam 11 Mei 2016 di Mes PT Polyta Global Mandiri. Ketiga orang ini memperkosa Eno secara tragis dan setelah selesai memperkosa, Eno pun dibunuh dengan cara Rahmat dan Iman membuka selangkangan korban dan RA menusukkan gagang cangkul sepanjang 65 cm ke dalam organ intim Eno hingga ke bagian hati dan paru-parunya. Setelah membunuhnya, tersangka melarikan diri dengan membawa handphone milik Eno. Didapati dari hasil visum, ketika gagang cangkul tersebut menancap di kelamin Eno, Eno masih sadarkan diri tetapi dalam kondisi sekarat. Bahkan Eno sempat menangis dan memohon ampun kepada tersangka namun tak dipedulikan sama sekali. Akhirnya, Eno meninggal dengan cara sadis dan berlumuran darah serta gagang cangkul yang menancap di organ intimnya.
Kasus Eno menambah sejumlah kasus pemerkosaan di Indonesia yang semakin banyak terjadi. Apa yang terjadi pada Negara ini?

1 comment: