Source by: www.komisikepolisianindonesia.com
Kala itu, Romo meminjamkan uang Rp 300 ribu untuk membeli sepeda motor miliknya tersebut dan setiap ia gajian, gaji tersebut dipotong Rp 15 ribu untuk mencicil hutangnya kepada Romo. Setelah itu, motor tersebut selalu menemaninya kala ia pergi kemana-mana dan selalu ia rawat dengan benar. Kini di usia yang tidak muda lagi, Hardjosudiro sudah tidak mungkin mengendarai motor tersebut dan meminta kepada salah satu mantan muridnya untuk membantu menjual motor tersebut. Akhirnya sang mantan murid menawarkan motor tersebut secara online dengan mekanisme lelang kepada grup alumni SMA Kolese De Britto dan dari lelang tersebut lah terdapat mantan murid Hardjosudiro yang membelinya seharga RP 36,4 juta.
Dengan harga jual yang begitu banyak membuat Pak Hardjosudiro terkejut dan sungguh-sungguh tak menyangkan. Tapi diungkapkan olehnya bahwa memang setiap mantan muridnya ditanami oleh jiwa menolong satu sama lain. Dan penghasilan dari penjualan motornya pun sebagian besar ia sumbangkan ke sebuah yayasan tempat mengurus anak-anak difabel di wilayah Malang Jawa Timur dan Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment