Translate

Saturday 14 May 2016

Inilah Penderitaan yang Dialami 4 Tawanan Indonesia Sebelum Akhirnya Dibebaskan

Sebelum akhirnya dapat dibebaskan, keempat sandera Indonesia dari kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf mendapatkan trauma yang sangat mendalam. Selama 25 hari, mereka terus dipertontonkan dengan video pemengalan kepala yang mengancam mental mereka dengan ancaman, jika masyarakat Indonesia tidak memperjuangkan mereka, maka mereka akan bernasib sama dengan video tersebut (video pemenggalan kepala).
indowarta.com
Dede Irfan Hilmi, salah satu korban sandera dari kelompok Abu Sayyaf ini mengatakan bahwa dirinya sendiri tidak dapat melupakan kejadian tersebut. Setiap malam mereka berempat selalu diikat di sebuah batang pohon , dan setidaknya ada minimal 20 orang anggota kelompok tersebut yang mengawasi satu orang sandera dengan membawa senjata laras panjang dan siap kapan saja untuk menembak mereka. Dede mengatakan bahwa mereka selalu dibawa berpindah-pindah dari satu hutan ke hutan lainnya, tak ada satu orang pun warga sekitar yang ada hanyalah pohon dan pegunungan saja.
Untuk masalah makanan, dia mengatakan bahwa mereka hanya makan seadanya saja, karena mereka adalah tawanan dan bukan tamu, gak mungkin mereka akan dijamu dengan baik-baik dan disajikan makanan yang enak. Samsir, salah satu sandera lainnya mengatakan bahwa dirinya jarang untuk mendapatkan kekerasan fisik melainkan hanya kekerasa psikis dengan memperlihatkan video pemenggalan kepala dan mengacaukan mental kami. Dia-pun mengatakan bahwa ada salah satu temannya, Loren yang mendapat kekerasa fisik, pada saat berpindah, jalannya sangat lambat, langsung Loren ditendang oleh salah satu anggota kelompok Abu Sayyaf. Kenangan ini akan selalu mereka ingat dan tak akan pernah mereka lupakan.

No comments:

Post a Comment